Sekitar Bulan lalu, Jurusan Ilmu Agama Islam (JIAI) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pernah mengundang tokoh utama syiah di Indonesia, Jalaludin Rakhmat sebagai pembicara kuliah umum berjudul “Mencari Format Islam yang Moderat dan Berwawasan”. Namun karena didemo oleh mahasiswa UNJ, Kang Jalal batal datang.
Masalah ini ditanggapi oleh Sekretaris Komisi Litbang MUI Pusat, Fahmi Salim, Lc.,M.A dalam acara bedah buku MUI berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia” Sabtu (12/4/2014) di Masjid Nurul Irfan UNJ.
Menurut Fahmi yang juga Anggota Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, UNJ sebagai kampus pendidikan yang menghasilkan guru-guru tidak pantas mengundang Kang Jalal. Sebab guru-guru ini yang akan mendidik anak-anak bangsa dengan aqidah yang benar. Sementara aqidah syiah sudah menyimpang.
“Kalau JIAI mengundang Kang Jalal karena kebebasan ilmiah, maka ini tidak tepat karena kebebasan ilmiah harus dipandu dengan nilai dan etika,” jelasnya kepada Islampos, Kamis, ( 17/4/2014).
“Bagaimana jika seminar agama Islam mengundang orang murtad menjadikeynote speaker? Atau pantas tidak seminar parenting Islami mengundang lesbi/gay sebagai keynote speaker? Apakah itu ilmiah?” demikian Fahmi. [sp/islampos]
0 comments:
Post a Comment